Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syarief Abdullah Alkadrie di Kampar, Riau, Senin (11/10/2021). Foto: Ria/Man

Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syarief Abdullah Alkadrie mengakui, dalam penanganan pandemi ini, Pemerintah telah melakukan beberapa kali realokasi dan refocusing anggaran. Tentunya sangat berpengaruh terhadap program pembangunan infrastruktur, baik yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

"Terhadap kondisi ini, pemerintah diharapkan dapat bergerak cepat dan berinovasi, baik dalam bentuk kebijakan dalam kewenangannya, maupun dalam bentuk program-program kerja, khususnya percepatan pelaksanaan program PEN dan Program Padat Karya,” ujar Syarief di Kampar, Riau, Senin (11/10/2021).

Adapun aspirasi yang disampaikan Gubernur Riau terkait pembangunan infrastruktur, sambung Syarief, pihaknya akan segera menindaklanjuti dalam rapat kerja di Komisi V DPR RI demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Sebelumnya, Gubernur Riau Syamsuar kepada Ditjen Bina Marga pihaknya diantaranya mengusulkan preservasi jalan dan jembatan nasional yang terdiri dari preservasi jalan Ujung Tanjung-Bagan Siapi api 6,64 km. Kemudian, preservasi jalan Bagan Jaya-Kuala Enok 32 km, preservasi jalan Pekanbaru-bts Kabupaten Kuansing-Muara Lembu-Taluk Kuantan-bts Provinsi Sumbar 26,23 km.

"Sedangkan untuk rehabilitasi jaringan irigasi/rawa kita usulkan peningkatan jaringan irigasi di Rokan Hilir 92 km, peningkatan jaringan irigasi di Indragiri Hilir 72,749 km, serta peningkatan jaringan irigasi di Pelalawan 41 km," jelasnya.

Kepada Ditjen Perhubungan Darat, Syamsuar mengusulkan pembangunan sisi darat Pelabuhan Mangkapan, pembangunan dermaga 2 dan sisi darat pelabuhan penyeberangan Dumai. Lalu, pembangunan pelabuhan penyeberangan Dakal di Meranti dan pembangunan pelabuhan penyeberangan Ketam Putih di Bengkalis. “Semoga usulan-usulan ini dapat terwujud," harapnya. (rnm/es)